Tampilkan postingan dengan label Puisi Cinta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi Cinta. Tampilkan semua postingan

Puisi Cinta - Antara Cinta dan Gelisah

Puisi Cinta - Antara Cinta dan Gelisah


Adakah cinta yang bisa membuatku tenang?

Kenapa mencintai membuatku gelisah?

Khawatir akan sebuah kesungguhan dibalik ketidakpastian,

atas sebuah takdir yang masih menjadi pertanyaan


Apakah cerita ini nyata, atau hanya fiktif belaka?

Apakah cinta ini sungguh, atau hanya sandiwara?

Apakah kehadirannya adalah suratan,

atau hanya bagian dari naskah drama?


Mungkin ini hanya drama, yang ia sendiri sutradaranya

dan ia mengajakku untuk bermain peran utama,

menjadi seorang yang dipermainkan oleh cinta,

yang ia sendiri pelakunya


- Kurnia,   





Puisi Cinta - Ketika Sinarnya Datang

 Puisi Cinta -  Ketika Sinarnya Datang


Sekian lamanya, aku hidup dalam kegelapan 

Tanpa cinta yang menjadi cahaya penerang 

Setelah temaram bulan yang gagal ku raih, 

jiwa ini larut dalam pedih dan tangis yang lirih 


Hati ini hampir mati, bagai pokok tanpa air dan cahaya

Hati ini gelap, seperti malam tanpa bulan-bintangnya 

Hati ini sunyi, tak ada bisik rayuan cinta terdengarnya

Hati ini sepi, karna tiada siapapun di dalamnya


Rembulan terlalu jauh untuk ku gapai

Namun setelah ia benar benar tiada, 

mentari muncul membawa sinarnya 

Perlahan menyentuhku tanpa aku memintanya


Dan mentari itu adalah Kau

Kau datang membawa cintamu 

perlahan merasuk hatiku tanpa aku menyadarinya 


Dan Kau berhasil,


Membuat hati yang semula hitam, menjadi ungu

Membuat hati yang semula gelap, menjadi terang

Membuat hati yang semula sunyi, menjadi riang

Membuat hati yang semula kosong, menjadi terisi


Terisi Namamu....



- Kurnia, 31 Januari 2022

Puisi Cinta - Ku Hanya Takut Kembali Terluka

Puisi Cinta - Ku Hanya Takut Kembali Terluka


Bukannya ku tak mau lagi mencintai 

Bukannya ku tak ingin membuka hati 

Hanya saja, luka yang terakhir kali, 

masih sangat menyiksa diri 


Aku takut bila ku mulai cerita yang baru,

itu hanya akan berakhir seperti yang lalu

dikala hati ini telah mencintai dengan sungguh

Ia campakkan seakan Ia tak mau


Mungkin aku tidak akan memulai cerita, 

setelah cerita lama berakhir dengan luka

Luka ini masih terasa lara, 

Hingga hatiku menganggap,

Bahwa semua cerita yang akan ku mulaikan, 

Hanya akan berakhir duka



- Kurnia, 16 Januari 2022 - "Sebelum Sinarnya Datang"



Linang Air Mata Kenangan

Linang Air Mata Kenangan

Ku lihat jam di dinding, 

ternyata malam hampir dini hari. 

Malam hampir berganti pagi. 

Dan waktu akan berganti hari. 


Tapi ku masih terjaga,

Mengingat kenangan yang indah penuh cinta

Mataku berlinang menetes air mata,

Air mata bahagia,

Yang tak pernah aku inginkan,

menjadi tangisan pilu berbalut luka. 


23.42 - Senin 15 Februari 2021


- Kurnia




Photo by THE 9TH Coworking on Unsplash

Ingin karyamu dibaca banyak orang?
Kirim karyamu ke email kami!

Klik tombol dibawah untuk diarahkan ke email. (Subjek : Kirim Karya)
Nama Pengarang dan Informasi Tambahan (Username IG) dicantumkan.
Setiap karya yang mendapat 10000 pengunjung mendapatkan Rp20.000,- (OVO, Dana, Gopay, Rek. BRI). Cantumkan informasi pembayaran di email.
Karya berpeluang dibukukan. Buku Antologi Puisi Ber-ISBN.
image